Rabu, 04 Desember 2013

elegi


Apa kabar kamu ?

Bagaimana keadaanmu malam ini ?

Aku dengar kini kau membenci malam hari.

Waktu saat sang fajar telah bersembunyi dipunggung bulan.

Iya.. waktu waktu dimana kalian bersua untuk melepas rindu.

Sekedar saling menatap, kemudian tertawa bersama-sama.

Kalian suka berburu angin malam, membiarkan wajah kalian dibelai desah angin malam yang menjadi saksi mekarnya cinta dihati.

Namun...

Setelah badai itu datang, setelah serbuk meninggalkan kelopaknya. Setelah tak ada lagi aroma bunga mekar.

Akankah angin masih menjadi temanmu ?

Akankah pekik tawa itu masih terdengar di ruang tamu, tempat kalian biasa meledakkan tawa bersama ?

apakah kau akan tetap menjadi gadis lugu yang periang ?

Setelah ada kelabu dihatimu masih akan adakah senyum yang akan kau sunggingkan di bibirmu ?

Aku hanya mendengar tangisan kecilmu diujung telepon.

Kau bersedih.

Dengan ketidakpastian hubunganmu dengan seseorang disana.

Kau bercerita tentang malammu yang kini tak indah.

Awan hitam yang kini menutupi bintangmu yang dulu bersinar terangi binar matamu.

Pekatnya malam mungkin kini sepekat hatimu.

Malammu yang kini tak setia.

Aku dengar kau kerap menyanyikan lagu-lagu yang biasa kau dengar bersamanya. sesekali terdengar tarikan nafas yang tak biasa. bahkan kau sekarang langganan dengan tangismu di malam hari.

Cukup..

Usap air matamu, bangkitlah, toh selalu akan ada pelangi setelah hujan. dan setelah malam datang akan selalu ada pagi, dia sudah berjanji :)



*tentang sahabat yang enggan kusebutkan namanya

0 komentar:

Posting Komentar