Selasa, 17 Desember 2013

DOA

Untuk yang tercinta Ibunda Hikmawati AS  dan  Ayahanda Ilham Badawi

Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka, perindahlah ucapanku di depan mereka, lunakkanlah watakku terhadap meraka dan lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah, berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya atas didikan mereka padaku dan pahala yang besar atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku, peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah, apa saja gangguan yang telah merasa rasakan,atau kesusahan yang mereka derita karena aku, atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku, jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka, meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu,  

Ya Allah sebab hanya engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku, izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku, maka izinkanlah aku memberi syafa’at untuk mereka, sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mudi tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,ampunan-Mu serta rahmat-Mu.. 

Untuk Ibundaku, terima kasih untuk semua pengorbanan besarmu padaku, mulai saat mengandungku 9 bulan, melahirkanku, menyusuiku, membesarkanku, hingga berusia 19 tahun kini dan belum sempat membalas semua itu hingga Engkau berpulang kembali ke pangkuanNya.

Entah mengapa ibu, setiap aku menangis, namamu selalu nomor.1 yang muncul di benak pikiranku untuk mengadu.
Ibu, MAAF.  aku belum bisa membalas ikhlasmu , aku belum bisa membuatmu bangga , aku belum bisa membuatmu bahagia ..
Ibu, Selalu aku layangkan doa untukmu di sana ibu. 
Dan semoga engkau tahu, aku disini merindukan pelukanmu seperti dulu. Menenangkan segala gelisah, menyenangkan segala resah : '(




Terima kasih ibu untuk Cinta, Airmata dan Doamu :*

Untuk Ayahandaku, Terima Kasih telah membesarkanku hingga kini tumbuh besar menjadi gadis belasan tahun yang kadang keras kepala. Kadang tidak penurut, kadang bandel dan tidak mau mendengar katamu, kadang berbohong (MAAF),

Ayahandaku, Pemimpin yang berkarakter sederhana.
Semakin tua, semakin terlihat tampan dari wajahnya yang berwibawa.
Seseorang yang tak pandai untuk menangis saat ia di landa kesedihan
Seseorang yang tak akan bisa untuk marah lama-lama. Walau dia hanya diam, dalam hatinya ia sudah memaafkan.
Mencintaimu Ayah, ialah pelajaran terbaik untuk belajar memahami, dan mengenal kerasnya hidup melalui kelembutan cinta.
Mencintaimu Ayah ialah pelajaran yang terbaik untuk belajar bagaimana mandiri, tanggung jawab, disiplin dan tak lelah.
Terimakasih Ayah, engkau buat aku berdiri sendiri dengan kesulitan agar aku dapat menaklukan kerasnya kehidupan ini.
TerimakasihAyah, di balik tangan kasarmu, tersimpan cinta atas pengorbanan untuk kami anak-anakmu



Tuhan, terima kasih untuk anugerah dari segalanya.
Ajarkan kami untuk pandai bersyukur kepadaMu, agar kami selamat dunia dan ahirat kelak.
Tuhan, terima kasih untuk rezeki, ilmu dan rasa syukur yang tak lupa kami panjatkan kepadaMu, bahwa Engkau pemilik segalanya.

Amin ya Rabbal alamin .

 “Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.

Makassar, 26 Januari 2012

0 komentar:

Posting Komentar