Jumat, 20 Desember 2013

Ibu, Mama, Bunda, Ummi, Emak..

Lembut ku kenang kasihmu ibu
Di dalam hati ku ingin menanggung rindu
Engkau tabur kasih seumur masa
Bergetar syahdu oh di dalam nadiku
Sembilan bulan ku dalam rahimmu
Bersusah payah oh ibu jaga diriku
Sakit dan lemah tak kau hiraukan
Demi diriku oh ibu buah hatimu
Tiada ku mampu membalas jasamu
Hanyalah doa oh di setiap waktu
Oh ibu tak henti ku harapkan doamu
Oh ibu tak henti ku harapkan doamu
Mengalir di setiap nafasku
Mengalir di setiap nafasku
Oh ibu, ibu, ibu
Lembut ku kenang kasihmu ibu
Di dalam hati ku ingin menanggung rindu
Engkau tabur kasih seumur masa
Bergetar syahdu oh di dalam nadiku
Indah bercanda denganmu ibu
Di dalam hatiku kini selalu merindu
Sakit dan lelah tak kau hiraukan
Demi diriku oh ibu buah hatimu
Tiada ku mampu membalas jasamu
Hanyalah doa oh di setiap waktu
Oh ibu tak henti ku harapkan doamu
Oh ibu tak henti ku harapkan doamu
Mengalir di setiap nafasku
Mengalir di setiap nafasku
Oh ibu, ibu, ibu
Allahummaghfirlii waliwaa lidayya
Warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa
Lembut ku kenang kasihmu ibu



Selasa, 17 Desember 2013

baca jika sempat, jika tidak abaikan :)

25 Juni 2012 pukul 23:05


Kadang-kadang caraku untuk mengobati rinduku padamu adalah dengan mendengar lagu-lagu yang biasa kau dengar (mungkin lagu favoritmu). 
Entah aku menyukainya atau tidak. Aku selalu berusaha menyukainya. 
Kita penuh dengan banyak perbedaan. Aku suka menulis sedang kamu tidak.
Aku suka ngeblog, kamu tidak. Aku suka mengoleksi novel, kamu tidak. Lucu ya.
Kita beda tapi bisa sama-sama sampai sekarang.  
Aku pernah berangan-angan untuk mempunyai seorang pacar yang suka menulis, yang sama sepertiku.
Sampai suatu waktu aku bertemu kamu disana, dan kemudian jatuh cinta. 5 Agustus 2009.
Ah, kali ini aku belajar untuk menulis tentangmu lagi.

Kupikir kamu tak setampan  Johny Depp atau Raffi Ahmad, tak seperti banyak lelaki yang sering mendapat teriakan histeris dari banyak perempuan. 
Kamu tidak seperti penulis-penulis yang aku kagumi.
Dan kamu bukan superhero yang kuidolakan semasa kecil dahulu.
Aku mencintaimu.....Kata itu adalah awal dari jantung yang berdebar tanpa kenal waktu dan wajah yang berubah menjadi kemerah-merahan.
Aku mencintaimu...
Ini sungguh..
Kamu tak percaya ?
Kamu butuh alasan ?
Bodoh sekali.
Aku ini mencintaimu. Titik.


Aku sebenarnya membenci rasa ini ada untukmu, aku sebenarnya marah pada hatiku yang bisa dengan mudahnya jatuh padamu.
Aku takut.
Takut terlalu berlebihan menyimpan rasa ini untukmu.
Sejauh aku berlari, sejauh aku menyusun batu untuk meninggikan dinding pertahananku.
Kamu tetap saja menemukan dimana hatiku berada.
Sayang sekali, benteng pertahananku roboh begitu saja.
Aku sempat membencimu, membenci perasaanku sendiri.
Aku tak mau lebih, kamu memintaku untuk berpikir lagi... 
dan lagi..
Aku tau kamu memang pantas untuk diperjuangkan.


Selamat malam, sayang :)
Semoga Allah selalu melindungimu dimanapun kamu berada.

DOA

Untuk yang tercinta Ibunda Hikmawati AS  dan  Ayahanda Ilham Badawi

Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka, perindahlah ucapanku di depan mereka, lunakkanlah watakku terhadap meraka dan lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah, berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya atas didikan mereka padaku dan pahala yang besar atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku, peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah, apa saja gangguan yang telah merasa rasakan,atau kesusahan yang mereka derita karena aku, atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku, jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka, meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu,  

Ya Allah sebab hanya engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku, izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku, maka izinkanlah aku memberi syafa’at untuk mereka, sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mudi tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,ampunan-Mu serta rahmat-Mu.. 

Untuk Ibundaku, terima kasih untuk semua pengorbanan besarmu padaku, mulai saat mengandungku 9 bulan, melahirkanku, menyusuiku, membesarkanku, hingga berusia 19 tahun kini dan belum sempat membalas semua itu hingga Engkau berpulang kembali ke pangkuanNya.

Entah mengapa ibu, setiap aku menangis, namamu selalu nomor.1 yang muncul di benak pikiranku untuk mengadu.
Ibu, MAAF.  aku belum bisa membalas ikhlasmu , aku belum bisa membuatmu bangga , aku belum bisa membuatmu bahagia ..
Ibu, Selalu aku layangkan doa untukmu di sana ibu. 
Dan semoga engkau tahu, aku disini merindukan pelukanmu seperti dulu. Menenangkan segala gelisah, menyenangkan segala resah : '(




Terima kasih ibu untuk Cinta, Airmata dan Doamu :*

Untuk Ayahandaku, Terima Kasih telah membesarkanku hingga kini tumbuh besar menjadi gadis belasan tahun yang kadang keras kepala. Kadang tidak penurut, kadang bandel dan tidak mau mendengar katamu, kadang berbohong (MAAF),

Ayahandaku, Pemimpin yang berkarakter sederhana.
Semakin tua, semakin terlihat tampan dari wajahnya yang berwibawa.
Seseorang yang tak pandai untuk menangis saat ia di landa kesedihan
Seseorang yang tak akan bisa untuk marah lama-lama. Walau dia hanya diam, dalam hatinya ia sudah memaafkan.
Mencintaimu Ayah, ialah pelajaran terbaik untuk belajar memahami, dan mengenal kerasnya hidup melalui kelembutan cinta.
Mencintaimu Ayah ialah pelajaran yang terbaik untuk belajar bagaimana mandiri, tanggung jawab, disiplin dan tak lelah.
Terimakasih Ayah, engkau buat aku berdiri sendiri dengan kesulitan agar aku dapat menaklukan kerasnya kehidupan ini.
TerimakasihAyah, di balik tangan kasarmu, tersimpan cinta atas pengorbanan untuk kami anak-anakmu



Tuhan, terima kasih untuk anugerah dari segalanya.
Ajarkan kami untuk pandai bersyukur kepadaMu, agar kami selamat dunia dan ahirat kelak.
Tuhan, terima kasih untuk rezeki, ilmu dan rasa syukur yang tak lupa kami panjatkan kepadaMu, bahwa Engkau pemilik segalanya.

Amin ya Rabbal alamin .

 “Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.

Makassar, 26 Januari 2012

Minggu, 15 Desember 2013

Karena



Karena aku mencintaimu..

Seperti kasih langit senja yang tenggelam pada gelapnya malam.. pelan tapi pasti.

Karena aku ingin bersamamu..

Sampai tak ingin tidur.. dan memimpikanmu.. sampai tak ingin bangun.

Karena padamu.. aku s'lalu ingin pulang.. menyandarkan seluruh penatku..

seluruh yang renta di ingatanku.

Karena kupahami engkau.. sebagai sesuatu.. yang membahagiakan hidupku


#MUH.AZHAR MAULANA AMIR
cr mbahlanang